ilustrasi Pilkades |
Deliserdang News - Perhelatan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di kabupatn Deli Serdang telah usai.
Ada yang berjalan lancar, namun ada juga yang memunculkan masalah, hampir dipastikan masalah yang mmuncul akinat kurang profesional dan kurang netralnya pihak panitia pemilihan kepala desa (P2KD) di setiap desa.
Tingkat Partisipasi Warga Perbatasan Kota Medan Cukup Minim
Sebanyak 304 desa telah selesai melaksanakan pemilihan kepala desa serentak di Deli Serdang.
Sejumlah desa ”metropolitan” di perbatasan Kota Medan sepi pemilihan. Warga berharap kemudahan mengurus dokumen kependudukan.
Selain itu, sejumlah tempat pemungutan suara, partisipasi terbilang rendah, di bawah 50 persen.
Walaupun tempat pemungutan suara (TPS) sudah dibuka mulai pagi di sejumlah desa, seperti di Kecamatan Percut Sei Tuan, Sunggal, Tanjung Morawa, dan Lubuk Pakam.
TPS pun tampak sepi dan tidak ada antrean cukup berarti. Banyak pemilih menggunakan haknya sebelum berangkat ke tempat kerja atau bertani.
Selain itu, masyarakat lain lebih memilih untuk pergi bekerja daripada pergi ke TPS.
Salah satu warga Desa Delitua yang tidak bersedia menyebutkan namanya, kepada awak media Deliserdang News mengatakan jam masuk kerja berbenturan dengan jam pemilihan.
"Lebih penting bekerjalah bang, kalo saya dipecat, mau makan apa?," ujar salah satu warga Desa Delitua, Kecamatan Namorambe yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.
Editor: Admin
Sumber: Dirangkum dari berbagai sumber